Cari Blog Ini

Sabtu, 06 November 2010

KAYU dan KULIT KAYU

PENDAHULUAN

Latar belakang


Pohon adalah organisme yang kompleks. Dari hasil pembiakan vegetatif atau dari sel telur telah dibuahi yang kemudian tumbuh menjadi embrio yang terselubung dalam suatu biji yang mungil, pohon tumbuh menjadi suatu organisme terbesar hidup di alam. Kayu dibentuk oleh berbagai macam tumbuhan, banyak diantaranya tidak mencapai tinggi pohon. Umumnya pohon didefinisikan sebagai tanaman berkayu yang mempunyai tinggi 15-20 kaki (4,5-6m) atau lebih dengan ciri batang pokok yang tunggal dan bukannya batang yang banyak. Kayu yang dihasilkan oleh tanaman dalam bentuk pohon berguna untuk menghasilkan produk-produk yang beraneka ragam.

Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis-habisnya. Apabila dikelola atau diusahakan dengan cara-cara yang baik. Artinya apabila pohon-pohon ditebang yang ada di hutan untuk diambil kayunya, segera tanah hutan harus di tanam kembali, supaya sumber kayu tidak habis. Kayu dikatakan juga sebagai renewable resources atau sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui misalnya dengan minyak bumi atau barang-barang tambang yang lainnya. Setelah beberapa puluh atau ratus tahun sumbernya akan habis. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah sudah diproses menjadi kertas, bahan sintetik, tekstil bahkan sampai daging tiruan.

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yangg diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar.

Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Anatomi dan Identifikasi Kayu yang berjudul “ Persentase Kayu dan Kulit Kayu” ini adalah untuk mengetahui persentase antara kayu dengan kulit kayu.

TINJAUAN PUSTAKA

Kayu adalah bahan yang mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa, dan ekstraktif mengikut peraturan yang tertentu, secara botani, kayu adalah xylem sekunder. Pembentukan kayu bermula daripada sel yang dinamakan meristem di dalam pokok. Meristem adalah sel di dalam pokok yang berkebolehan untuk senantiasa membagi-bagi menghasilkan lebih banyak sel-sel yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Pokok yang membesar mempunyai dua meristem yang utama yaitu meristem apeks dan meristem sisi. Meristem apeks berfungsi dalam pemanjangan dahan dan akar. Meristem sisi berperan dalam pembesaran pokok secara radial(Rowel and Mansyur, 1998).

Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosa dan diikat menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini diacu sebagai serat kayu dan panjang untuk dikenal karena sifat kayu yang sejajar sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap serat (Faisal, 2009).

Pohon adalah tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan kayu. Karena itu, untuk mengetahui asal botanis dari kayu, perlu diketahui ciri-ciri dari tumbuhan kayu dan klasifikasinya. Ciri-ciri tumbuhan berkayu yakni :
1.Tumbuhan itu harus vaskuler artinya memiliki jaringan konduksi atau jaringan pengangkutan khusus yang terdiri dari xylem dan floem
2.Tumbuhan itu parenial, artinya dapat hidup beberapa tahun
3.Tumbuhan itu mempunyai batang diatas tanah yang hidup dari tahun ke tahun banyak tumbuhan parenial yang batangnya diatas tanah mati, mati pada tiap musim gugur dan hidup dengan akar saja pada musim dingin, kemudian akar ini akan menghasilkan batang baru pada musim semi berikutnya., tumbuhan seperti ini tidak dapat digolongkan menjadi tumbuhan kayu
4.Tumbuhan tersebut harus mengalami penebalan sekunder artinya tumbuhan ini dapat menambah besar batangnya dengan menambahkan riap-riap tumbuh yang baru. Penambahan diameter batang ini disebabkan oleh lapisan-lapisan xylem (kayu) dan lapisan phloem (kulit kayu) (Fricks,1983).

Kayu (xilem) terdapat di sebelah dalam selubung kulit, yang terdiri atas lapisan dalam (floem) dan lapisan pelindung luar (kulit luar). Selama pohon tumbuh, pohon menambahkan kayu yang baru, sehingga memperbesar diameter batang pokok dan cabang. Kulit juga ditambahkan dalam proses pertumbuhan untuk mengganti kulit yang pecah dan mengelupas ketika batang tumbuh bertambah besar (Haygreen dan Bowyer, 1989).

Bagian-bagian kayu adalah sebagai berikut:
1.Kulit luar, lapisan yang berada paling luar berada dalam keadaan kering berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.
2.Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat basah dan lunak, berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian lain.
3.Kambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke dalam membentuk kayu baru, sedangkan ke luar membentuk sel-sel jangat.
4.Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan makanan ke bagian-bagian pohon yang lain.
5.Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua dan kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat ekstrasi.
6.Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati) ini ada dari sejak permulaan kayu itu tumbuh.
7.Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu pengeringan yang tidak teratur.
Kayu terdiri atas beberapa macam sel yang menyusun jaringan-jaringan,memiliki pola tersendiri dalam hal bentuk, susunan serta pengatuannya di dalam kayu ( Dumanauw, 1993).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar